Kesulitan dalam hidup, kadang justru membuat kita makin kreatif untuk mau mencoba berbagai hal untuk sekadar menyambung hidup. Dan, kadang, hal kreatif itu pula yang mengubah jalan hidup seseorang.

Salah satu contoh nyata tersebut ada pada sosok Akiba Horowitz, seorang pria kelahiran Minsk Rusia yang berimigrasi ke Amerika dan mengubah namanya menjadi Conrad Hubert pada tahun 1891. Saat pindah ke Amerika itulah, bisa dikatakan hidup Conrad tak jelas. Ia beralih dari satu profesi ke profesi lain. Dari mencoba jualan rokok, kerja di restoran, hingga menjadi tukang servis jam tangan. Semuanya itu dijalaninya karena ia ingin mendapatkan uang guna menyambung hidup.

Di tengah masa ketidakjelasan itulah, ia kemudian tertarik pada industri yang berhubungan dengan kelistrikan. Maka ia pun kemudian mencoba menjual berbagai macam alat yang berhubungan dengan listrik dan baterai, misalnya kipas angin portabel, lampu saku, hingga produk unik seperti pot bunga yang bersinar. Maka, ia pun makin tertarik dengan produk-produk berenergi baterai.

Kemudian, ia pun mengotak atik bagaimana sebuah lampu kecil bisa dimanfaatkan lebih maksimal. Maka, ia pun bekerjasama dengan David Misell, seorang penemu handal, untuk menciptakan lampu sorot terang yang bisa dibawa ke mana-mana. Maka, terciptalah lampu senter yang pertama. Senter itu terbuat dari semacam kertas tebal yang digulung dan wadah fiber, serta lampu kecil yang dibungkus reflektor dari kuningan. Kemudian, mereka pun memperbanyak penemuan itu dan memberikan sebagian kepada polisi-polisi New York. Dari sinilah lampu senter makin dikenal orang dan kemudian dipatenkan oleh Conrad pada tahun 1903.

Sejak saat itulah, hidup Conrad berubah. Bahkan, perusahaan yang didirikannya pun mendapat sokongan dana yang cukup besar dari investornya, yakni National Carbon Company senilai US$200.000, sebuah nilai yang sangat besar pada masa itu. Hasil sokongan dana itu kemudian menjadi sebuah perusahaan yang terkenal hingga kini, yakni Eveready atau singkatan dari The American Ever Ready Company.