Bagaimana lemak menumpuk dalam tubuh
by Indra_doank on Nov.22, 2009, under Pengetahuan Hidup Sehat
Penumpukan lemak di dalam tubuh adalah suatu mekanisme alami fisik manusia yang belum berubah sejak zaman purba. Mekanisme penumpukan lemak ini adalah suatu cara untuk bertahan hidup oleh nenek moyang kita yang tinggal di dalam gua dan hidup dari berburu. Ada kalanya penyediaan makanan berlimpah karena hasil berburu yang banyak, ada kalanya pula harus menahan lapar selama berhari-hari karena tidak ada hasil berburu yang dibawa pulang. Oleh karena itu, manusia memiliki mekanisme ini untuk bertahan hidup di masa kelaparan.
Namun, tubuh manusia belum banyak berevolusi selama puluhan ribu tahun tersebut, sementara gaya hidup sudah berubah seiring kemajuan peradaban dan pengetahuan. Mekanisme ini masih mengikuti meskipun manusia zaman sekarang sudah tidak lagi berburu di hutan untuk mencari makan.
Adalah energi dari makanan yang dihitung dalam satuan kalori yang menjadi energi penopang hidup manusia. Energi tersebut sedianya dipakai untuk menunjang semua aktivitas hidup dari berpikir, berjalan, menulis, mengolah makanan (metabolisme) hingga beristirahat dan berolahraga. Energi tersebut adalah juga energi yang sama yang disimpan apabila ternyata yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan melebihi yang dibutuhkan untuk aktivitas dan metabolisme.
Kalori Masuk > Kalori Terpakai
Inilah resep atau rumus untuk menumpuk lemak dalam tubuh. Konsumsikan lebih banyak kalori daripada yang terpakai, maka tubuh akan menumpuk lemak sebagai cadangan. Konsepnya sama seperti menabung, di mana apabila seseorang memiliki pemasukan yang lebih banyak daripada pengeluaran, maka sisa uangnya akan ditabung di dalam bank.
Lemak dan Karbohidrat
Segala sesuatu jenis makanan apabila dikonsumsikan secara berlebihan akan menyebabkan penumpukan lemak. Namun di antara tiga jenis nutrisi makro, yang paling mungkin menyebabkan penumpukan lemak adalah lemak dan karbohidrat. Hal ini dikarenakan penyajian kandungan lemak dan karbohidrat dalam makanan lebih mudah didapatkan daripada penyajian dengan kandungan protein. Selain itu, pengaruh lemak dan karbohidrat juga sangat langsung terhadap sistem penyimpanan lemak tubuh.
Lemak, dengan nilai kalori yang tinggi, sangatlah mudah menyelinap masuk ke dalam pola makan sehari-hari. Penyajian makanan dengan cara menggoreng adalah sangat populer dalam diet orang Indonesia. Lemak memberikan rasa nikmat dan gurih pada masakan, sehingga dianggap sebagai elemen penting dalam membangun selera makan.
Sementara karbohidrat, dalam bentuk penyajian yang kaya akan tepung dan gula juga menjadi bagian yang besar dalam diet orang Indonesia. Rasa manis pada makanan serta berbagai kreasi penganan menjadikan karbohidrat seperti nasi dan jagung sebagai makanan pokok. Selain itu, karbohidrat dalam rasa yang manis seperti gula pasir, buah, maupun nasi putih merangsang terpicunya insulin dalam jumlah yang besar di dalam tubuh. Insulin adalah hormon yang membantu mengurai karbohidrat menjadi gula untuk kemudian dimasukkan ke dalam peredaran darah sebagai kendaraan untuk mengantar nutrisi.
Namun konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang banyak menyebabkan insulin diproduksi juga dalam jumlah yang banyak. Insulin juga berperan sebagai hormon yang menginstruksikan tubuh untuk menumpuk lemak. Kalori berlebih dari karbohidrat tersebut ditambah pula dengan sinyal instruksi yang besar dari jumlah insulin yang banyak membuat tubuh menyimpan kalori-kalori dari karbohidrat menjadi lemak dalam bank lemak.
0 komentar